Tuesday, December 16, 2008

Bagaimana menjual Ide kepada atasan?

Sementara ada banyak diantara kita yang mengeluhkan tentang bagaimana cara membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja kita, tetapi hanya sedikit saja dari kita yang berupaya untuk mengkomunikasi ide-ide ini kepada atasan kita, alasannya sederhana: Kita tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan sebuah ide, atau kita khawatir bahwa jika kita tidak melakukannya dengan tepat, maka dapat mempengaruhi pandangan atasan terhadap kita.

Padahal peluang kita untuk promosi di perusahaan seringkali dihubungkan dengan visibilitas kita dalam perusahaan, terutama di mata atasan langsung kita. Jika kita tidak ingin kehilangan kesempatan untuk promosi, kita harus berusaha secara konsisten untuk membuat diri kita dilihat atau diingat oleh atasan.

Selain menawarkan untuk mengambil tanggung jawab tambahan, menjual ide mungkin merupakan salah satu cara tercepat agar Anda diperhatikan atasan.

Dari pengalaman kami, ada 6 langkah untuk membantu Anda menjual ide kepada atasan secara lebih efektif:

  1. Biasakan diri untuk berinteraksi dengan atasan, bahkan sebelum Anda memutuskan untuk menjual ide apapun kepadanya.
    Ini diperlukan untuk membangun kredibilitas anda dihadapan atasan dan memahami dia dengan lebih baik. Selain itu Anda juga dapat membangun rasa percaya diri dan merasa lebih nyaman berada di hadapan atasan Anda.

    Manfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu apa saja yang menjadi fokus perhatian dia, apakah tentang peningkatan produktivitas atau pengurangan biaya atau meningkatkan penjualan? Apa GOAL dia dan indikator kinerja kunci-nya (KPI) untuk tahun ini? Tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah ide Anda dapat membantu dia untuk mencapai tujuannya itu dengan lebih baik? Jika mungkin, cari tahu tingkat kewenangannya. Apa yang dapat dan apa yang tidak dapat dia setujui. Tentu saja, hal ini memerlukan suatu tingkat kepercayaan tertentu - yang mungkin memerlukan waktu untuk membangunnya.

    Berusahalah untuk mencari tahu mengenai atasannya. Apa yang menjadi goal dan perhatian utamanya? Tapi Anda harus tetap menghormati atasan Anda sendiri. Setiap saat Anda harus memiliki sikap siap membantu atasan Anda untuk mencapai tujuannya.

  2. Ide yang disampaikan tepat pada waktunya akan sangat ampuh. Tunggulah waktu yang tepat untuk menyampaikan pemikiran Anda kepadanya. Bukan waktu yang tepat untuk berbicara dengan dia saat dia sedang bergegas untuk membicarakan anggaran tahunan Departemen atau bila dia sedang mempersiapkan presentasi untuk kantor pusat, misalnya.

  3. Menawarkan diri untuk menjadi pelaksana ide Anda. Jangan hanya melemparkan ide pada atasan Anda. Datanglah dengan rencana dan menawarkan diri untuk menjalankannya. Beberapa atasan khawatir akan adanya pekerjaan "tambahan" yang datang dari ide-ide Anda. Biarkan atasan tahu bahwa Anda memiliki kemampuan dan waktu untuk mengemban tanggungjawab baru ini.

  4. Pelajari kemampuan komunikasi dan presentasi. Jika Anda lemah dalam presentasi dan komunikasi, upayakan untuk mengambil kelas atau belajar dari seseorang. Anda tidak akan menjadi lebih baik bil Anda mulai belajar melakukannya.

    Berlatihlah di depan cermin. Banyak ahli akan menyarankan untuk memulai dengan gambaran besar dan rangkum pemikiran Anda ke dalam bentuk butir-butir. Pesan yang ingin anda sampaikan harus terstruktur secara logis. Tanpa struktur yang logis, maka pesan Anda mungkin hanya akan membingungkan.

  5. Jika Anda berada di posisi atasan Anda, apa kira-kira yang akan Anda katakan terhadap ide Anda? Pikirkan kritik apa kira-kira yang akan Anda terima dari atasan Anda dan berlatihlah untuk memberikan jawaban yang tepat atas kritik ini.

  6. Beranikan diri untuk menyampaikan ide Anda. Anda tidak memerlukan rompi anti-peluru hanya untuk menyampaikan ide kepada atasan. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Alasan utama mengapa banyak dari kita tidak melakukan apa-apa adalah takut akan kegagalan.